Bertempat di tanah lapang di samping ruang
redaktur MADING ”PesanTrend”, sholat Idul Adh-ha 1433 H (26/10/12) digelar.
Bertindak sebagai imam, santri senior Hasan, dengan khotib ust. Waras.
Jama’ah Ied yang hadir, tidak saja para santri dan
asatid melainkan juga para orang tua/wali santri dari Kasang Melintang, Pauh,
Singkut dan Karang Mendapo sendiri.
Dalam khutbahnya, ust. Waras menyatakan bahwa
peristiwa Iedul Adh-ha akan selalu jadi ikon dan peristiwa penting sepanjang
sejarah kehidupan manusia hingga akhir zaman lantaran ketaatan mutlaknya bapak
segala para Nabi (Nabi Ibrahim as) kepada perintah Allah SWT sehingga setiap
tahun selalu dirayakan oleh seluruh ummat manusia yang muslim.
Dari sekian banyaknya Nabi dan Rasul, hanya 2
(dua) Nabi/Rasul yang mendapat sebutan KHALILULLAH - KHALILURRAHMAN (KEKASIH DEKAT ALLAH SWT) hanyalah
Nabi Ibrahim as dan Nabi Muhammad SAW karena kedua Nabi/Rasul inilah yang
paling tangguh di dalam menghadapi segala ujian dakwah secara ikhlas.
Dikala Hajar yang sedang hamil tua telah
melahirkan anak sulungnya bernama Ismail di Bakkah (Mekkah) tiba-tiba saja Nabi
Ibrahim harus meninggalkan anak istrinya sendirian di tanah yang secara
manusiawi, sama sekali tidak menjanjikan kehidupan apa-apa kecuali tanah kering
kerontang, bahkan sangat sulit ditemukan setetes air.
”Wahai Ibrahim, haruskah engkau tinggalkan
anak-binimu dalam kondisi seperti ini ?” begitulah kira-kira tutur kata Hajar
sebagai wanita normal kepada suaminya, Nabi Ibrahim as yang akan pergi menuju
Palestina, sebuah negeri yang kaya raya dan makmur.
Mendengar Nabi Ibrahim mengatakan, ”Ini perintah
Allah...”, Hajarpun melepaskan suaminya dengan penuh ikhlas. Sungguh sosok
wanita muslimah yang patut jadi suri tauladan bagi kaum hawa di zaman kini.
Di saat Nabi Ibrahim pulang dari tanah Palestina
dan melihat anaknya, Ismail sudah besar, ujian hebat datang kembali yakni
menyembelih anak semata wayangnya yang telah membantu dirinya menegakkan
”baitullah (ka’bah)” hingga Allah SWT sendiri mengubahnya menjadi menyembelih
hewan berupa biri-biri.