Sekapur sirih penyambutan bapak BUPATI Sarolangun, PP Muhammadiyah beserta rombongan |
Penyerahan piala juara umum kepada wakil pesilat Al-Manar (Nurul Haq) |
Pada acara pembukaan MUSDA IV Muhammadiyah dan Aisyiyah PD Muhammadiyah Kab. Sarolangun kemarin, (Kamis, 23/2/11) Pimda Tapak Suci Kab. Sarolangun menetapkan pesilat Al-Manar sebagai juara umum KEJURDA I Tapak Suci Tahun 2011.
Piala bergilir yang diserahkan langsung oleh Bupati Sarolangun, Drs. H. Cek Endra kepada salah satu pesilat Al-Manar (Nurul Haq) tersebut disaksikan oleh pula oleh buya Muh. Goodwill Zubeir (dari PP Muhammadiyah), seluruh pengurus PCM dan warga Muhammadiyah yang hadir pada acara MUSDA sekaligus peresmian BTM (Baitu Tamwil Muhammadiyah) At-Taqwa.
Tabligh akbar yang disampaikan oleh buya Muh. Goodwill Zubeir (dari PP Muhammdiyah) dan Bupati Sarolangun, mendapat perhatian luar biasa dari warga persyarikatan Muhammadiyah Kab. Sarolangun.
Berbagai pengalaman buya di bidang kenegaraan, beliau sampaikan secara terbuka. Menurut buya, seluruh presiden yang telah memimpin negara ini, pernah mengalami pendidikan bahkan pernah aktif di persyarikatan Muhammadiyah. “Presiden Abdurrahman Wachid, ketika sedang menyelesaikan masalah yang terjadi di intern NU sendiri pernah menyatakan, cobalah kalian lihat Muhammadiyah.” ucap buya yang mendapat tepuk tangan dari hadirin.
Bahkan, lanjut buya, dalam pertemuan 140 tokoh agama-agama se-dunia di Vatikan, Italia, ketika saya memperkenalkan diri bahwa saya adalah utusan dari Muhammadiyah (Indonesia), Paus Paulus Johanes II (pimpinan tertinggi ummat Katholik) sempat kaget dan terpesona. Masalahnya karena Paus pernah menerima surat dari almarhum H. AR.Fachruddin (PP Muhammdiyah) yang isinya agar Paus memeluk agama Islam. Begitulah, Muhammadiyah sudah dikenal sangat baik dan akrab, baik oleh kawan maupun lawan, tutur buya Muh. Goodwill Zubeir.
Buya juga mengharapkan agar warga Muhammadiyah pada khususnya dan ummat Islam pada umumnya memiliki 3 konsep utama dalam hidup ini yaitu “BENAR BERAQIDAH, BENAR BERIBADAH DAN BENAR CARA HIDUPNYA.” Dengan ketiga konsep ini, insya Allah anak-cucu dan generasi muda Islam akan terselamatkan dari perubahan sosial-budaya di segala bidang yang kini sudah mendunia (globalisasi).
(QQ, Roni , NH , PesanTrend)