MERAJUT UKHUWWAH – MENEBAR SUNNAH
Selamat Datang di Majalah Dinding (MADING) "PesanTrend" kami <><><><><> Wadah kreativitas jurnalis santri (IJSMM) untuk meningkatkan semangat menulis dan berkreasi. <><><><><><><><><><> Semua karya disini adalah hasil olah-tangan jurnalis santri yang sedang belajar menekuni jurnalistik. Kritik dan saran untuk kebaikan kita bersama, senantiasa kami terima dengan tangan terbuka dan lapang dada....Akhirnya kami mengucapkan selamat menikmati sajian kami.......

SALURKAN INFAQ DAN ZAKAT ANDA DISINI

Salurkan Bantuan Anda Untuk Pembangunan PERLUASAN MASJID AL-MANAR
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan pastisipasinya.


Minggu, 24 Juli 2011

PREDIKAT “PEMBINA TERBAIK” DIRAIH OLEH PRAMUKA AL-MANAR


Predikat pembina terbaik kali ini disandang oleh Dewi Vidiani (penggalang) dari SMP Al-Manar dan Qodri (penegak) dari MAS Al-Manar, begitulah pengumuman panitia setelah gelar upacara penutupan pada kegiatan PERJUSAMI Kwaran Pauh tahun 2011 tadi sore (Ahad, 24/7/11), yang secara resmi ditutup oleh ibu Camat Pauh pada pukul 14.30 WIB. Gelar upacara penutupan ini sedikit membuat kalang-kabut para pramuka Al-Manar. Pasalnya mereka harus membersihkan diri sehabis hecking sementara air sungai yang ada di sekitar areal bumi perkemahan sudah dipenuhi teman-teman mereka, terutama putri. Walhasil, santri pramuka yang wajahnya penuh coretan minyak bercampur arang hitam ini berlarian ke beberapa rumah penduduk dan minta ijin untuk mencuci diri di rumah tersebut. Belum tuntas makan siang dengan sempurna, panitiapun sudah mengumumkan gelar upacara penutupan dimulai. Sontak saja mereka kemabli berlari menuju lapangan upacara, utamanya Joko, Anwar Ali dan Eko Mustaqim lantaran ketiganya termasuk sebagai petugas upacara yakni pengibar bendera (Joko, Anwar Ali) dan pembaca do’a (Eko Mustaqim). Selesai upacara, panitiapun mengumumkan juara umum selama PERJUMSAMI. Juara umum I penggalang diraih oleh pramuka SDN 85 Semaran, sedangkan kedua dan ketiga oleh SMP Al-Manar dan SMPN Pauh. Ditingkat penegak, juara umumnya masing-masing dipegang oleh SMAN 3 Sarolangun, MAS Al-Manar dan MAS Pauh. Dua menu andalan utama pramuka Al-Manar, “Tahu Bujang Aduhai” dari penggalang dan “Martabak Mie Saos Tomat” dari penegak, akhirnya terbukti jadi andalan dalam meraih kemenangan. Kedua menu yang dilombakan pada lomba makanan khas tradisional ini menjadi nomor wahid di acara PERJUMSAMI dan jadi buah bibir para pembina dan panitia. “Salam pramuka, bravo 73 – 88 cerio.” ucap ust. Hasan sambil melambaikan tangannya kepada tim MADING “PesanTrend” ketika meninggalkan arena buper Belani Indah. Play maker pramuka Al-Manar ini tampaknya cukup puas melihat hasil pencapaian anak binaannya. (QQ dan tim MADING “PesanTrend”)

Sabtu, 23 Juli 2011

AKSI MEMASAK PARA PRAMUKA PERJUMSAMI KWARAN PAUH 2011



-->

DUA MENU ANDALAN PRAMUKA AL-MANAR JADI PERHATIAN PANITIA DI HUT PRAMUKA KE 50


Setelah sukses menampilkan makanan ringan “REMPEYEK BEKICOT” pada PERJUMSAMI tahun lalu, kali ini penggalang Al-Manar menyuguhkan hidangan ringannya berlabel “TAHU BUJANG ADUHAI” pada lomba kreasi memasak PERJUMSAMI KWARAN PAUH dalam rangka memperingati HUT Pramuka ke-50.
Menu andalan penggalang ini cukup sederhana, terdiri atas beberapa tahu putih, kuning telur, pucuk daun ubi/kangkung, garam, bawang merah/putih dan minyak goreng serta beberapa selongsong bambu diameter 2 cm sepanjang 20 cm.
Sementara menu andalan di penegak “Perintis” Al-Manarnya berupa “MARTABAK MIE SAOS TOMAT” yang terbuat dari mie instant, beberapa telur, garam, bawang merah/putih, tomat dan mentimun serta minyak goreng.
Kedua nama menu andalan pramuka pontren Al-Manar ini menjadi perhatian panitia, bahkan sempat mengundang pertanyaan dari beberapa pembina pendamping yang menyaksikan atraksi memasak ini. Para pembina tersebut tampak serius memperhatikan cara kerja bujang-bujang penggalang maupun penegak Al-Manar.
“Setelah dimasukkan ke bambu, terus diapakan, dik ?” tanya sesorang pembina pendamping penuh antusias yang di jawab oleh bujang penggalang dengan jelas meski terkesan agak disamar-samarkan resep andalannya.
“Sebenarnya menu kami ini biasa-biasa aja, cuma kami mencoba memberikan nama cukup unik, yang dapat menimbulkan kesan kontroversial dalam fikiran kita.” ujar Dewi Vidiani didampingi ustadzah Musyarofah SPdI yang datang untuk ikut memberikan support ke adik-adik penggalang maupun penegak Al-Manar.
Ditanya tentang keinginan untuk memasyarakatkan dan menghak-patenkan hasil kreasi tersebut, ibu 2 putri kembar itu tersenyum simpul menjawab “terserah masyarakatlah yang menilainya.”
Kegiatan PERJUMSAMI KWARAN PAUH yang dilaksanakan mulai kemarin (22/7/11) ini diikuti oleh128 penggalang dan 44 penegak selama 3 hari (22 – 24 Juli 2011) yang berasal dari beberapa lembaga pendidikan formal di kecamatan Pauh, Kab. Sarolangun, Jambi.

(QQ dan tim MADING “PesanTrend”)

SATYA KUDARMAKAN, DHARMA KUBAKTIKAN


Sepotong bait dari hymne Pramuka yang menjadi motto PERJUMSAMI Kwaran Pauh dalam rangka HUT Pramuka ke-50 kali ini memang layak dibuktikan oleh seluruh peserta perkemahan. Sebanyak 128 penggalang putra/putri dan 44 penegak putra/putri dalam waktu 3 hari, sejak 22 – 24 Juli 2011 ini akan membaktikan segala darmanya dalam ujud berbagai ketrampilan.
Selepas sholat Isya dan makan malam, para pramuka penggalang dan penegak akan mengapresiasikan ketrampilan mereka masing-masing dalam acara api unggun, malam ini. Sementara pagi Sabtu besok (23/7/11) setelah usai bersenam pramuka, para Praja Muda Karana ini akan membuktikan kemahiran ketrampilan mereka masing-masing seperti memecahkan sandi, morse, semaphore, memasak masakan khas tradisional dan ketrampilan lainnya.

Bagi pembina pendamping semisal Qodri dan Dewi Vidiani dari penggalang Al-Manar sempat mengatakan bahwa ketrampilan yang jadi andalan kami ada di masakan dan hecking.
“Kalau pada perkemahan tahun lalu kue unggulan kami adalah rempeyek bekicot, nah yang kali ini insya Allah tak kalah uniknya.” ujar Dewi Vidiani yang tak mau menyebutkan nama kue tradisonal andalan anak didiknya.
Sementara kak Puji dan kak Junita Dalfi sebagai pembina pendamping dari MAS Al-Islamiyah Pauh yang cukup lama berkecimpung di kepramukaan nampak segan di ambil fotonya di arena buper Belani Indah.
Sementara itu kak Hamdani yang jadi pembina pendamping penegak “perintis” Al-Manar, seraya tersenyum manja mengatakan, “Yah, adik-adik kami memang baru kali ini ikut berkemah dan berapresiasi di pramuka. Kali ini kami memang tidak mentargetkan apa-apa kecuali memberikan kesan positif tentang manfaatnya berkemah dan berpramuka penegak.”
“Meski demikian kami akan bangga jika adik-adik kami bisa meraih juara, utamanya di pemetaan dan pengukuran ketika hecking nantinya.” lanjut kak Hamdani menyudahi lantaran sudah larut malam.
(QQ dan Tim MADING "PesanTrend")

KWARAN PAUH PERINGATI HUT PRAMUKA KE-50



Sekitar jam 16.00 sore tadi (22/7/11), kegiatan perkemahan Jum’at-Sabtu-Minggu (PERJUMSAMI) Kwartir Ranting Pauh secara resmi dibuka oleh Ka.Kwarcab Sarolangun, Kak Ali Thaib, di bumi perkemahan “BELANI INDAH” di dalam kawasan SMU Negeri 3 Sarolangun.
Dalam ikut menyemarakkan HUT Praja Muda Karana (PRAMUKA) ke-50 ini, Pontren Al-Manar menurunkan PRAMUKA penggalang dan penegak
putra, masing-masing 1 regu.
Bagi regu penegak putra, kegiatan PERJUMSAMI ini merupakan yang pertama kali. Karena itulah ustadz Hasan yang sudah cukup berpengalaman dikepramukaan memberi latihan-latihan kilat dengan serius.
Sebut saja seperti ketrampilan menegakkan tenda, pagar halaman, gapura dan dapur umum, harus dapat diselesaikan oleh para penegak “perintis” ini dalam kurun waktu 20 menit.
Belum lagi ketrampilan semaphore, morse, sandi, tali temali, pemetaan dan pengukuran yang harus mereka hafalkan selama 3 hari menjelang PERJUMSAMI tersebut.
“Yah, adik-adik penegak ini memang tergolong belum banyak kenal ketrampilan yang ada di pramuka. Tapi karena kami berada di dalam suatu pesantren maka latihannya dapat kita lakukan full time (24 jam, red)” ujar ustadz Hasan.
Adalah Nur Hidayat, Fajar MF selaku ketua dan wakil ketua regu bersama 2 temannya yakni Amirul Mukminin dan Ikhsan nyata-nyata begawe sejak selepas Asar hingga masuknya adzan subuh lantaran keempat penegak “perintis” tersebut harus menyelesaikan tugas yang diembannya.
Sementara itu, ustadz Hamdani yang mendampingi penegak “perintis” Al-Manar mengatakan bahwa perkemahan kali ini tergolong apik dan disiplin. “Sebelum masuk ke buper, peserta di cek barang bawaannya dan harus memakai tanda peserta, begitu juga keluar- masuk buper tanda pengenal diperiksa oleh panitia jaga.” lanjut ustadz Hamdani ketika dihubungi via telpon selepas musyawarah antar pembina malam ini. (QQ dan tim MADING "PesanTrend")
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...