MERAJUT UKHUWWAH – MENEBAR SUNNAH
Selamat Datang di Majalah Dinding (MADING) "PesanTrend" kami <><><><><> Wadah kreativitas jurnalis santri (IJSMM) untuk meningkatkan semangat menulis dan berkreasi. <><><><><><><><><><> Semua karya disini adalah hasil olah-tangan jurnalis santri yang sedang belajar menekuni jurnalistik. Kritik dan saran untuk kebaikan kita bersama, senantiasa kami terima dengan tangan terbuka dan lapang dada....Akhirnya kami mengucapkan selamat menikmati sajian kami.......

SALURKAN INFAQ DAN ZAKAT ANDA DISINI

Salurkan Bantuan Anda Untuk Pembangunan PERLUASAN MASJID AL-MANAR
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan pastisipasinya.


Jumat, 26 Oktober 2012

DUA ”KEKASIH DEKAT” ALLAH SWT JADI IKON BAGI SELURUH PENDUDUK ALAM SEMESTA



 
 Bertempat di tanah lapang di samping ruang redaktur MADING ”PesanTrend”, sholat Idul Adh-ha 1433 H (26/10/12) digelar. Bertindak sebagai imam, santri senior Hasan, dengan khotib ust. Waras.
Jama’ah Ied yang hadir, tidak saja para santri dan asatid melainkan juga para orang tua/wali santri dari Kasang Melintang, Pauh, Singkut dan Karang Mendapo sendiri.
Dalam khutbahnya, ust. Waras menyatakan bahwa peristiwa Iedul Adh-ha akan selalu jadi ikon dan peristiwa penting sepanjang sejarah kehidupan manusia hingga akhir zaman lantaran ketaatan mutlaknya bapak segala para Nabi (Nabi Ibrahim as) kepada perintah Allah SWT sehingga setiap tahun selalu dirayakan oleh seluruh ummat manusia yang muslim.
Dari sekian banyaknya Nabi dan Rasul, hanya 2 (dua) Nabi/Rasul yang mendapat sebutan KHALILULLAH - KHALILURRAHMAN (KEKASIH DEKAT ALLAH SWT) hanyalah Nabi Ibrahim as dan Nabi Muhammad SAW karena kedua Nabi/Rasul inilah yang paling tangguh di dalam menghadapi segala ujian dakwah secara ikhlas.
Dikala Hajar yang sedang hamil tua telah melahirkan anak sulungnya bernama Ismail di Bakkah (Mekkah) tiba-tiba saja Nabi Ibrahim harus meninggalkan anak istrinya sendirian di tanah yang secara manusiawi, sama sekali tidak menjanjikan kehidupan apa-apa kecuali tanah kering kerontang, bahkan sangat sulit ditemukan setetes air.
”Wahai Ibrahim, haruskah engkau tinggalkan anak-binimu dalam kondisi seperti ini ?” begitulah kira-kira tutur kata Hajar sebagai wanita normal kepada suaminya, Nabi Ibrahim as yang akan pergi menuju Palestina, sebuah negeri yang kaya raya dan makmur.
Mendengar Nabi Ibrahim mengatakan, ”Ini perintah Allah...”, Hajarpun melepaskan suaminya dengan penuh ikhlas. Sungguh sosok wanita muslimah yang patut jadi suri tauladan bagi kaum hawa di zaman kini.
Di saat Nabi Ibrahim pulang dari tanah Palestina dan melihat anaknya, Ismail sudah besar, ujian hebat datang kembali yakni menyembelih anak semata wayangnya yang telah membantu dirinya menegakkan ”baitullah (ka’bah)” hingga Allah SWT sendiri mengubahnya menjadi menyembelih hewan berupa biri-biri.

Sungguh, cerita klasik yang selalu di update setiap tahun oleh seluruh ummat manusia di pelosok jagat raya ini akan selalu jadi ”cerita hidup” bagi kehidupan manusia, begitu tutur ust. Waras mengakhiri inti khutbah Idul Adh-ha di tahun 1433 H ini. (QQ)



Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Berikanlah Komentar Anda Disini Dengan Sopan dan Baik serta Tidak Melanggar UU ITE

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...