MERAJUT UKHUWWAH – MENEBAR SUNNAH
Selamat Datang di Majalah Dinding (MADING) "PesanTrend" kami <><><><><> Wadah kreativitas jurnalis santri (IJSMM) untuk meningkatkan semangat menulis dan berkreasi. <><><><><><><><><><> Semua karya disini adalah hasil olah-tangan jurnalis santri yang sedang belajar menekuni jurnalistik. Kritik dan saran untuk kebaikan kita bersama, senantiasa kami terima dengan tangan terbuka dan lapang dada....Akhirnya kami mengucapkan selamat menikmati sajian kami.......

SALURKAN INFAQ DAN ZAKAT ANDA DISINI

Salurkan Bantuan Anda Untuk Pembangunan PERLUASAN MASJID AL-MANAR
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan pastisipasinya.


Sabtu, 23 Juli 2011

DUA MENU ANDALAN PRAMUKA AL-MANAR JADI PERHATIAN PANITIA DI HUT PRAMUKA KE 50


Setelah sukses menampilkan makanan ringan “REMPEYEK BEKICOT” pada PERJUMSAMI tahun lalu, kali ini penggalang Al-Manar menyuguhkan hidangan ringannya berlabel “TAHU BUJANG ADUHAI” pada lomba kreasi memasak PERJUMSAMI KWARAN PAUH dalam rangka memperingati HUT Pramuka ke-50.
Menu andalan penggalang ini cukup sederhana, terdiri atas beberapa tahu putih, kuning telur, pucuk daun ubi/kangkung, garam, bawang merah/putih dan minyak goreng serta beberapa selongsong bambu diameter 2 cm sepanjang 20 cm.
Sementara menu andalan di penegak “Perintis” Al-Manarnya berupa “MARTABAK MIE SAOS TOMAT” yang terbuat dari mie instant, beberapa telur, garam, bawang merah/putih, tomat dan mentimun serta minyak goreng.
Kedua nama menu andalan pramuka pontren Al-Manar ini menjadi perhatian panitia, bahkan sempat mengundang pertanyaan dari beberapa pembina pendamping yang menyaksikan atraksi memasak ini. Para pembina tersebut tampak serius memperhatikan cara kerja bujang-bujang penggalang maupun penegak Al-Manar.
“Setelah dimasukkan ke bambu, terus diapakan, dik ?” tanya sesorang pembina pendamping penuh antusias yang di jawab oleh bujang penggalang dengan jelas meski terkesan agak disamar-samarkan resep andalannya.
“Sebenarnya menu kami ini biasa-biasa aja, cuma kami mencoba memberikan nama cukup unik, yang dapat menimbulkan kesan kontroversial dalam fikiran kita.” ujar Dewi Vidiani didampingi ustadzah Musyarofah SPdI yang datang untuk ikut memberikan support ke adik-adik penggalang maupun penegak Al-Manar.
Ditanya tentang keinginan untuk memasyarakatkan dan menghak-patenkan hasil kreasi tersebut, ibu 2 putri kembar itu tersenyum simpul menjawab “terserah masyarakatlah yang menilainya.”
Kegiatan PERJUMSAMI KWARAN PAUH yang dilaksanakan mulai kemarin (22/7/11) ini diikuti oleh128 penggalang dan 44 penegak selama 3 hari (22 – 24 Juli 2011) yang berasal dari beberapa lembaga pendidikan formal di kecamatan Pauh, Kab. Sarolangun, Jambi.

(QQ dan tim MADING “PesanTrend”)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Berikanlah Komentar Anda Disini Dengan Sopan dan Baik serta Tidak Melanggar UU ITE

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...